Hari Selasa (10/9) ini, hakim akan menjatuhkan hukuman bagi empat pelaku dewasa yang secara beramai-ramai memerkosa secara brutal dan membunuh seorang mahasiswi usia 23 tahun di sebuah bus di selatan Delhi Desember tahun lalu. Perempuan itu diserang secara brutal selama satu jam sebelum akhirnya dilemparkan dalam kondisi telanjang serta tidak sadar dari bus yang sedang melaju ke jalanan. Gadis itu meninggal 13 hari kemudian di sebuah rumah sakit di Singapura.
Pemimpin serangan terencana itu, Ram Singh, ditemukan gantung diri di sel penjaranya pada Maret, sementara seorang pelaku remaja, yang diduga merupakan penyerang yang paling brutal, telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ada desakan agar para pelaku yang tersisa dihukum gantung.
Kasus pemerkosaan itu telah memicu protes massa di jalanan dan pengawasan ketat publik terhadap budaya yang meremehkan perempuan dan membolehkan penyerangan terhadap mereka.
Data kepolisian terkini menunjukkan bahwa dari 1 Januari sampai 15 Agustus tahun lalu, ada 433 kasus pemerkosaan yang dilaporkan di Delhi. Tahun ini, untuk periode yang sama (1 Januari hingga 15 Agustus), tercatat ada 1.036 kasus, atau lebih dari empat kasus sehari. Sebanyak 60 persen dari korban pemerkosaan itu berusia di bawah 18 tahun.
Khusus kasus pelecehan naik dari 381 menjadi 2.267 kasus.
Polisi mengatakan, kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pelaporan kejahatan. "Di satu sisi, kami dapat mengatakan bahwa kasus pemerkosaan dan pelecehan telah meningkat. Namun di sisi lain, kami dapat mengatakan bahwa lebih banyak kasus sekarang ini yang dicatat," kata Komisaris Khusus Deepak Mishra. "Polisi melakukan tugasnya dan kami akan mencoba sebaik mungkin untuk membuat kota lebih aman buat perempuan."
Keempat pemerkosa kasus Delhi yang tersisa, yaitu Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur dan Pawan Gupta, akan dijatuhi hukuman di pengadilan Saket pada Selasa ini. Mereka menghadapi kemungkinan hukuman mati.
Kemarahan atas kasus pemerkosaan di Delhi itu, dan kasus-kasus lainnya di Mumbai, telah menginpirasi kelas menengah dan atas India.
Namun di pedesaan negara itu, hanya ada sedikit pengetahuan tentang kasus-kasus tersebut dan pemerkosaan serta kekerasan seksual terhadap perempuan umum terjadi tetapi jarang dilaporkan.
Seorang pria di Bhopal, di India tengah, didakwa pada akhir pekan lalu karena membiarkan para atasanya di bank, tempat ia bekerja, memperkosa beramai-ramai istrinya, yang dia dibius dengan obat penenang, selama lebih dari 12 tahun demi mendapatkan promosi jabatan.
Editor : Egidius Patnistik
Anda sedang membaca artikel tentang
Kasus Pemerkosaan Berlipat di New Delhi walau Publik Marah
Dengan url
http://lovingmothertochild.blogspot.com/2013/09/kasus-pemerkosaan-berlipat-di-new-delhi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kasus Pemerkosaan Berlipat di New Delhi walau Publik Marah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kasus Pemerkosaan Berlipat di New Delhi walau Publik Marah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar