Arsitektur Islami Jadi \"Bintang\" di Aga Khan Awards

Written By bopuluh on Senin, 09 September 2013 | 21.47

KOMPAS.com - Deretan nama proyek pemenang Aga Khan Awards for Architecture sudah dipublikasikan dalam situs resmi kompetisi tersebut. Pada 6 September 2013 lalu, Yang Mulia Presiden Republik Portugal Anibal Cavaco Silva dan Yang Mulia Aga Khan memberikan penghargaan bagi kelima pemenang di Kastil Sao Jorge di Lisboa.

Pemberian penghargaan Aga Khan tahun ini istimewa lantaran beberapa desain pemenang merupakan karya arsitektur bernuansa Islami. Kelima pemenang adalah Salam Centre untuk bedah jantung di Khartoum, Sudan, Revitalisasi Birzeit Historic Centre di Palestina, Proyek Infrastruktur Perkotaan Rabat-Sale di Maroko, Rehabilitasi Tabriz Bazaar di Tabriz, Iran, dan Islamic Cemetery di Altach Austria.

Kelima karya ini dipilih dari total 20 proyek oleh dewan juri yang terdiri dari David Adjaye, Wang Shu dan Murat Tabanl?oglu. Kelima pemenangnya mendapatkan hadiah berupa uang tunai total satu juta Dolar AS.  

Masing-masing karya yang menjadi pemenang memiliki keindahan, keunikan, dan peran pentingnya sendiri dalam komunitas tempatnya dibangun. Salah satu karya yang memiliki tampilan menarik adalah Islamic Cemetery atau Pemakaman Islam di Altach, Austria. Pemakaman tersebut merupakan karya Bernardo Bader Architects di Dombirm, Austria. Proyek tersebut diselesaikan pada 2011, namun membutuhkan proses desain sejak 2008.

Proyek pemakaman apik ini berada di area seluas 8.415m2 dengan area lantai seluas 4.235m2. Tidak hanya cukup besar, pemakaman ini juga tampak apik dan unik dengan berbagai ornamen geometris yang cantik. Fasilitas tersebut layak untuk melayani kebutuhan area industrial Voralberg di Austria. Delapan persen populasi di area tersebut merupakan umat Muslim.

Inspirasi di balik pembuatan pemakaman ini datang dari taman di sekeliling pemakaman. Para arsitek kemudian membangun pemakaman yang tampak berlapis-lapis dengan bentuk persegi tertutup. Area ini juga memiliki sebuah struktur yang bisa digunakan sebagai ruang untuk sembahyang.

Pemakaman ini didesain sederhana namun monumental di saat bersamaan. Menurut arsitek lokal yang membuatnya, Bernardo Bader, Selalu ada dua hal serupa yang terpenting dalam proyek apapun.

"Di satu sisi adalah konteksnya. Penting agar mampu merasakan ruang tersebut, untuk mengalaminya. Di sisi lain, ada manusia. Yang istimewa dalam proyek ini adalah kesempatan untuk bekerja dengan banyak orang, seluruh komunitas," ujar Bader.

Material utama yang digunakan untuk membangun fasilitas ini adalah beton bertulang untuk dinding dan kayu ek untuk ornamen geometris. Ornamen tersebut mampu "menjaring" sinar matahari dan menciptakan pola cantik di ruang sembahyang.

Pengunjung akan disambut oleh kisi-kisi kayu berpola geometris khas kebudaayaan Islam tersebut. Di dalam ruang yang dapat diakses oleh pengunjung tersebut meliputi ruang wudhu, ruang berkumpul, dan sebuah ruang menghadap halaman luas.

Bagian paling istimewa adalah dinding kiblat yang berhias kaligrafi Kufi di salah satu sisi ruang sembahyang. Anda bisa melihat video ini untuk melihat gambar detil dan keindahan bersahaja pemakaman tersebut


Anda sedang membaca artikel tentang

Arsitektur Islami Jadi \"Bintang\" di Aga Khan Awards

Dengan url

http://lovingmothertochild.blogspot.com/2013/09/arsitektur-islami-jadi-di-aga-khan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Arsitektur Islami Jadi \"Bintang\" di Aga Khan Awards

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Arsitektur Islami Jadi \"Bintang\" di Aga Khan Awards

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger