BEIJING, KOMPAS.com - Inflasi China bertahan di posisi 2,7 persen year on year dan memberi kelonggaran bagi otoritas di China untuk pemberian stimulus ekonomi.
Data inflasi yang dirilis Biro Statistik Nasional China itu di bawah perkiraan para analis, yang memproyeksikan berada di level 2,8 persen. Secara bertahap, inflasi China mulai mulai melemah, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi di posisi 3,2 persen pada Februari karena momen tahun baru China.
Mesin ekonomi nomor dua di dunia ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,8 persen pada 2012, dan level itu terendah dalam 13 tahun. Pertumbuhan itu terus tergelincir hingga 7,7 persen pada periode January-Maret 2013.
Sementara itu, riset Bank of America Merrill Lynch, Hong Kong menyatakan data inflasi itu membuka ruang bagi Pemerintah China untuk memberikan stimulus ekonomi jika dibutuhkan.
"Data inflasi tersebut seharusnya menjadi sinyal positif bagi pasar karena memberikan ruang bagi stimulus fiskal dan menghindari kebijakan moneter yang ketat," tulis riset tersebut.
Pemerintah China berjanji akan mengubah model ekonomi untuk lebih fokus pada konsumsi domestik ketimbang investasi dan ekspor. Namun para analis menyatakan kebijakan itu akan membuat pertumbuhan ekonomi makin melambat.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
Inflasi China 2,7 Persen
Dengan url
http://lovingmothertochild.blogspot.com/2013/08/inflasi-china-27-persen.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Inflasi China 2,7 Persen
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar