JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa mahasiswi bernama Maharany Suciyono terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi kepengurusan kuota impor daging sapi, Senin (8/7/2013). Maharany akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman.
"Diperiksa sebagai saksi untuk MEL (Maria Elizabeth Liman)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharasa Nugraha.
Adapun Maharany tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, dengan didampingi kerabatnya. Gadis ini tidak berkomentar sedikit pun saat diberondong pertanyaan wartawan.
Pemeriksaan Maharany ini bukanlah yang pertama. Pada awal Maret, KPK juga memeriksa Maharany sebagai saksi. Seusai diperiksa selama tiga jam pada Maret lalu, Maharany enggan berkomentar.
KPK memeriksa Maharany karena dia dianggap tahu seputar kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi. Kasus ini berawal saat KPK menangkap tangan Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.
Saat ditangkap KPK beberapa waktu lalu, Fathanah tengah bersama Maharany di sebuah kamar hotel di Jakarta. Maharany juga ikut ditangkap kemudian digelandang ke Gedung KPK untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah pemeriksaan, KPK membebaskan Maharany karena tidak dianggap terlibat dalam kasus dugaan pemberian suap tersebut.
Dalam kasus ini, KPK mulanya menjerat empat tersangka, yakni Fathanah, Arya, Juard, dan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam pengembangannya, KPK menetapkan Maria sebagai tersangka atas dugaan memberikan uang kepada Luthfi dan Fathanah dalam rangka mengurus tambahan kuota impor daging sapi.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Hadir Lagi di KPK, Maharany Pilih Bungkam
Dengan url
http://lovingmothertochild.blogspot.com/2013/07/hadir-lagi-di-kpk-maharany-pilih-bungkam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hadir Lagi di KPK, Maharany Pilih Bungkam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hadir Lagi di KPK, Maharany Pilih Bungkam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar