KOMPAS.com - Tiga perancang pria kreatif menerjemahkan busana pria masa kini dalam perspektif yang berbeda. Ichwan Thoha menghadirkan sisi flamboyan, Ai Syarif melabrak batas aturan, dan Samuel Wattimena memberi nuansa baru dalam bahan-bahan tradisional.
Ketiganya memeragakan koleksi rancangan mereka dalam sesi "Men Fashion" di Kemang Fashion Week, yang berlangsung di Lippo Mall Kemang, Jumat (12/4/2013) lalu.
Perancang senior Samuel Wattimena mengusung 15 busana dari koleksi yang ia beri tema "Passion". Inspirasinya beranjak dari gaya hidup sehari-hari pria masa kini.
Bila selama ini bahan tradisi berjarak dengan busana modern, maka Samuel seolah ingin membantah pandangan tersebut. Karenanya kemudian bahan tradisi seperti batik, lurik, dan endep bali ia olah menjadi kaus atau kemeja yang modis.
Potongan baju kaus atau kemeja bermotif batik yang beragam menjadikannya menarik. Padu padan warna disesuaikan dengan celana pendek atau panjang. Untuk lini kedua rancangan siap pakainya ini Samuel cenderung bermain di warna-warna terang, seperti merah, oranye, biru, kuning, dan ungu.
Mengusung tema "Undoubtedly Flamboyan", Ichwan Thoha seolah meneriakkan bahwa pria juga bisa tampil flamboyan tanpa ragu-ragu. Tema ini diambil Ichwan karena beranjak dari pengalaman masa kecilnya yang biasa dipanggil flamboyan. Akunya, ia lebih senang dibelikan baju daripada mainan.
Dipengaruhi oleh itu juga maka lahir 28 outfit yang sensaional. Flamboyan dalam persepsi Ichwan antara lain kemeja dengan aksesori dasi kupu-kupu dan warna-warna cerah. Rancangan itu dipadupadankan dengan celana pendek di atas lutut yang juga berwarna terang.
Di bagian kedua show, Ichwan memeragakan koleksi underwear, swimwear, dan bicycle pants yang menonjolkan maskulinitas sekaligus keseksian pria. Varian warna cerah dan motif-motif garis atau perpaduan warnanya memberi kesan hangat.
Ai Syarif memilih tema "Individualism" untuk mengajak pria menerobos batas mode yang selama ini menjadi pakem baku yang tak terucap tapi berlaku. Misalnya, kemeja atau jas padanannya harus dengan celana panjang bahan katun dan sebagainya.
Dalam 20 koleksi rancangannya, Ai ingin mengatakan bahwa dalam fashion aturan baku tersebut tidak berlaku. Maka ia mencoba tabrak warna atau padupadan atasan dan celana.
Dengan bahan tenun bali, koleksi yang dihadirkan menggabungkan motif floral dengan kotak-kotak. Atau kemeja dan jas dengan celana pendek sebatas lutut. Untuk desain jas, ada detail di bagian dada yang membuatnya tak lagi polos. Ada juga rancangan jas yang dipadukan dengan denim pendek.
Tiga koleksi pria itu menjadi bagian dalam peragaan busana Kemang Fashion Week, yang berlangsung pada 10-14 April 2013 di Lippo Mall Kemang, Jakarta.
Editor :
Dini
Anda sedang membaca artikel tentang
Busana Pria Mendobrak Aturan Baku dalam Fashion
Dengan url
http://lovingmothertochild.blogspot.com/2013/04/busana-pria-mendobrak-aturan-baku-dalam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Busana Pria Mendobrak Aturan Baku dalam Fashion
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Busana Pria Mendobrak Aturan Baku dalam Fashion
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar